GRACE

Photo story: Michael Eko

 

1999. Perang saudara di Propinsi Timor Timur.

Pisahnya propinsi Timor Timur dari Indonesia menjadi negara merdeka bernama Timor Leste harus dilalui dengan masa transisi yang sarat konflik. Setelah referendum memutuskan bahwa Timor Leste menjadi negara merdeka, pertikaian saudara berlangsung di beberapa tempat di area tersebut, serta juga kawasan perbatasan di Nusa Tenggara Timur.

Pada titik krusial tersebut, banyak keluarga terpisah, baik karena alasan perbedaan pendapat atau ideologi, atau pun juga karena keadaan yang memaksa mereka mengungsi ke tempat aman. Beberapa di antara pengungsi adalah anak-anak yang harus melepas masa kecilnya untuk hidup di area pengungsian.

Di tengah kondisi pengungsian yang jauh dari kondisi layak, beberapa anak harus pergi meninggalkan keluarganya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Atas dasar rasa kemanusiaan, beberapa organisasi kemanusiaan mengajak anak-anak yang belia tersebut untuk merantau ke negeri seberang untuk mendapat pendidikan yang layak.

Moris diak adalah sebuah seri fotografi yang mencoba memahami bagaimana kehidupan pasca perang berlanjut bagi anak-anak rantau tersebut. Melalui riset dan penelusuran kembali ke tiga daerah: Yogyakarta, Surabaya, Depok, seri fotografi ini mencoba memahami bagaimana perang memisahkan ikatan keluarga, serta memahami bagaimana anak-anak tersebut tumbuh membangun masa depan dengan optimisme.

Pada November 2003, dua puluh satu orang anak datang ke Surabaya. Setelah dihantar oleh seorang suster, mereka pun mulai tinggal di sebuah panti asuhan bernama Karunia. Awalnya panti asuhan ini diperuntukkan bagi para bayi malang, namun atas dasar kemanusiaan, para pengurus menampung anak-anak pengungsi tersebut. Para pengurus: Bu Silvi, Bu Tin dan (alm) Pak Pariadi harus mencari cara agar anak-anak dapat terus hidup. Hidup mereka selalu berpindah dari satu rumah kontrakan ke tempat yang lain.

 

 

Meski hidup dalam keterbatasan, anak-anak hidup dengan rasa cinta. Bersyukur atas hidup dan kesempatan atas pendidikan yang telah diberikan. Jarak memisahkan mereka dengan keluarga, namun di tempat baru ini mereka menemukan keluarga dan kawan-kawan baru yang membantu mereka untuk mengejar masa depan yang lebih baik.